Kebanyakan kista ovarium tidaklah berbahaya. Namun, karena kehadirannya yang sering kali tidak terdeteksi membuat kista ovarium yang tadinya jinak bisa berpotensi menjadi ganas.
Lantas, apa saja ciri-ciri sebuah kista jinak yang berpotensi menjadi ganas?
Dilansir alodokter.com Kista ovarium adalah sebuah kantung berisi cairan yang tumbuh di indung telur (ovarium). Kebanyakan kista ovarium tidaklah berbahaya dan bisa menghilang dengan sendirinya tanpa perawatan khusus. Kehadirannya pun sering tidak disertai gejala.
Gejala baru dirasakan ketika kista telah membesar, pecah atau menutupi suplai darah ke ovarium. Jika sudah memasuki tahap itu, Anda akan merasakan gejala-gejala seperti: perut kembung, sering buang air kecil, perubahan siklus menstruasi, mual, muntah, atau nyeri payudara seperti saat yang Anda rasakan saat kehamilan, gangguan pencernaan atau mudah kenyang padahal Anda hanya makan sedikit, nyeri sebelum menstruasi tiba atau sebelum menstruasi berakhir, nyeri saat buang air besar, nyeri panggul saat melakukan hubungan seksual,.
Jenis-jenis Kista Ovarium
Pada umumnya, kebanyakan kista ovarium tidaklah bersifat kanker. Kista yang berkaitan dengan menstruasi disebut kista fungsional dan terdapat pada sekitar 24 persen kasus.
Kista fungsional umumnya tidak perlu pengobatan karena akan hilang sendirinya. 70 persen kista ovarium berpotensi menyebabkan penyakit namun jinak.
Terakhir, jenis kista ganas. Sekitar 6 persen kista yang ditemukan pada ovarium adalah ganas dan memiliki sel kanker.
Kista fungsional
Kista jenis ini terbagi dua yaitu kista folikel dan kista korpus luteum. Kehadirannya merupakan bagian dari siklus menstruasi penderitanya.
Pada umumnya, kista jenis ini tidak menimbulkan rasa sakit dan akan menghilang dengan sendirinya dalam beberapa bulan kemudian tanpa perawatan khusus.
Kista jinak
Berbeda dengan kista fungsional. Kista jenis ini tidak berhubungan dengan siklus menstruasi. Jenis kista jinak ada banyak diantaranya adalah kista dermoid, kista cystadenoma, kista endometrioma, dan lain sebagainya.
Tiap kista jinak berpotensi berkembang menjadi kanker ovarium. Oleh karena itu, umumnya diangkat melalui operasi atau dipantau secara berkala karena ada yang bisa hilang tanpa penanganan medis.
Kista dermoid cenderung terjadi pada wanita muda. Kista ini bisa menghilang dengan sendirinya jika ukurannya masih kecil. Kista jenis ini jarang berkembang menjadi kanker.
Berbeda dengan cystadenoma dan endomentrioma. Kedua jenis ini memang tergolong jinak. Namun, keduanya berpotensi memiliki sel kanker.
Kista ganas
Kista ini mengandung sel-sel kanker yang menyebabkan kanker ovarium. Pada umumnya, kista ganas terdiri dari kista jinak yang berubah menjadi ganas karena terlambat untuk diobati.
Lalu Bagaimana Mendeteksi Kista Ganas?
Ada tiga cara yang dapat membantu Anda mengetahui apakah kista yang Anda miliki berpotensi menyebabkan kanker atau tidak.
-Status menopause: Seorang wanita yang telah menopause berpotensi lebih tinggi memiliki kista yang bersifat kanker. Menopause didefinisikan sebagai berhentinya siklus menstruasi seorang wanita. Umumnya hal ini terjadi pada wanita berusia 50 tahunan.
-Tes darah CA-125: Kadar CA-125 pada seorang penderita kanker ovarium umumnya tinggi. Anda berpotensi memiliki kista yang bersifat kanker jika kadar CA-125 Anda tinggi. Namun, ini tidak bisa menjadi satu-satunya Kadar CA-125 seorang wanita juga bisa meningkat ketika ia menstruasi, hamil, atau memiliki kista jinak.
-Ultrasonografi atau USG: Cara ini bisa digunakan untuk mendeteksi jenis, ukuran dan letak. Selama pemeriksaan, dokter akan menempatkan alat USG pada perut Anda dan selama itu isi rongga panggul Anda bisa terlihat pada sebuah layar monitor.
Anda tidak bisa memakai satu cara saja untuk mendeteksi apakah kista bersifat kanker atau tidak. Ketiga hal di atas perlu dipertimbangkan secara bersamaan untuk menentukan langkah penanganan yang tepat untuk kista Anda.
Lakukan pemeriksaan rutin demi mengetahui perkembangan kista Anda.
Komentar