466 tahun, 4 abad 6 dekade lebih 6 tahun adalah sebuah usia yang tidak mungkin bagi kita sebagai manusia. Dimana selama usia tersebut telah banyak pasang surut dan perkembangan yang terjadi. Pergantian pemimpin dari yang sampai sulit diketahui sejarahnya sampai yang sudah tertulis sepak terjangnya. Kota Kudus yang memiliki luas sekitar 425,17 km2 dan berjarak 51 km dari pusat Jawa Tengah ini memiliki motto “Nagari Carta Bhakti” serta berslogan kudus “SEMARAK” (Sehat, Elok, Maju, Aman, Rapi, Asri dan Konstitutional). Terkenal dengan Jenang Kudusnya, dengan pabrik rokok terbesar sejawa tengahnya, dengan 2 wali/sunannya hingga memiliki julukan kota santri itu tetap terkenang bagi siapapun yang mengunjunginya. Kota yang selalu sejalan dengan ajaran agama islam itu kini kian berkembang. Kota yang selalu menjadi penyumbang pajak cukai terbesar kepada pemerintah itu kian bersayap dengan berbagai potensi yang dimilikinya. Kota Kudus memang cocok untuk dijadikan salah satu destination para wisatawan baik domestik maupun mancanegara, walaupun hanya berwisata ke sebuah kota kecil namun jika sudah memasukinya takk menemui titik kebosanan. Wisata religi, wisata edukasi, dan wisata alam pun menjadi daya tarik tersendiri untuk para wisatawan. Selain dengan daya tarik wisata yang menawan, masyarakat kota Kudus juga lebih menawan baik secara keramahan, kemandirian serta ketaatan.
Kini kita mulai saja mengulas tentang Kota Kudus yang semakin SEMARAK. Bermotto-kan “Nagari Carta Bhakti”, ini memiliki arti bahwa “wilayah/ daerah Kudus, pemerintah dan rakyat di daerah yang selalu sibuk bekerja sesuai fungsi masing-masing, sepi ing pamrih, rame ing gawe untuk menuju cita-cita tata tentrem kerta raharja (masyarakat adil dan makmur lahir batin) dengan bakti, cinta dan taat kepada NKRI”. Sejatinya para pendahulu rupanya memang ingin mengharapkan masyarakat ini tuk menjadi seperti saat ini dimana memiliki masyarakat yang produktif (mampu menghasilkan penghasilan, baik laki-laki maupun perempuan), artinya memiliki angka pengangguran yang sedikit. Ini disebabkan karena berbagai lapangan pekerjaan tersedia di Kudus, salah satunya adalah keberadaan PT.Djarum yang telah mempekerjakan ribuan karyawan. Selain itu peran pemerintah yang dengan memberikan pelatihan-pelatihan pada generasi muda yang putus sekolah juga kian memberi arti. Sehingga dengan kesejahteraan yang sempurna yang dimiliki oleh masyarakat sekitar, maka akan terwujud pula keharmonisan, keramahan antar sesama dengan berlandaskan islam.
Kini kita mulai saja mengulas tentang Kota Kudus yang semakin SEMARAK. Bermotto-kan “Nagari Carta Bhakti”, ini memiliki arti bahwa “wilayah/ daerah Kudus, pemerintah dan rakyat di daerah yang selalu sibuk bekerja sesuai fungsi masing-masing, sepi ing pamrih, rame ing gawe untuk menuju cita-cita tata tentrem kerta raharja (masyarakat adil dan makmur lahir batin) dengan bakti, cinta dan taat kepada NKRI”. Sejatinya para pendahulu rupanya memang ingin mengharapkan masyarakat ini tuk menjadi seperti saat ini dimana memiliki masyarakat yang produktif (mampu menghasilkan penghasilan, baik laki-laki maupun perempuan), artinya memiliki angka pengangguran yang sedikit. Ini disebabkan karena berbagai lapangan pekerjaan tersedia di Kudus, salah satunya adalah keberadaan PT.Djarum yang telah mempekerjakan ribuan karyawan. Selain itu peran pemerintah yang dengan memberikan pelatihan-pelatihan pada generasi muda yang putus sekolah juga kian memberi arti. Sehingga dengan kesejahteraan yang sempurna yang dimiliki oleh masyarakat sekitar, maka akan terwujud pula keharmonisan, keramahan antar sesama dengan berlandaskan islam.
Untuk menyelaraskan keharmonisan dengan wisatawan, kota Kudus juga memiliki tujuan wisata yang berkarakteristik. Pertama, terdapat pada wisata realigi, dimana wisatawan yang ingin menguri-uri budaya islam dan menengok sejarah peradaban islam di kota Kudus ini bisa berkunjung ke makam Sunan Kudus dan Sunan Muria. Dimana masing-masing memiliki daya tarik tersendiri, makam Sunan Kudus dengan masjid menara kudus yang klasik di sebelah barat pusat kota Kudus. Makam Sunan Muria yang terletak di lereng Gunung Muria sebelah utara kota Kudus ini memiliki daya tarik dengan pemandangan alam dan perjalanannya, karena untuk sampai di Makam Sunan Muria pengunjung harus naik anak tangga kurang lebih 1km. Selain kedua tempat wisata tersebut, terdapat juga makam kyai telingsing (guru dari Sunan Kudus) bertempatkan di desa sunggingan beberapa ratus meter ke selatan dari Makam Sunan Kudus. Dan beberapa Petilasan Rahtawu di daerah Rahtawu, Kudus dijadikan tujuan bagi para orang yang meyakini untuk berguru dan memperdalam agama Islam dan budaya jawa. Kedua, yaitu wisata edukasi yang antara lain Musium Kretek yang bertempatkan di desa Getas Pejaten (menilik tentang sejarah berdirinya perusahaan rokok di Kudus), Mubarok Food yang bertempatkan di jl. Sunan Muria sebelah utara pusat kota (menilik proses pembuatan sampai pemasaran jenang no 1 di Kudus), Musium Situs Pati Ayam yang beralamatkan di desa Terban, ujung timur kota Kudus (menilik fosil hewan dan manusia purba dan sejarahnya). Ketiga, yaitu wisata alam, Kudus kota kecil namun penuh dengan sejuta pesona alam. Banyak potensi alam yang dimilikinya, yang antara lain air terjun monthel, air terjun watu payung, air tiga rasa (rejenu), pesanggrahan colo, bumi perkemahan Kajar, taman sardi, waterboom mulia kajar diantara tempat wisata itu semua bertempatkan di gunung Muria dari pusat kota ke utara kurang lebih 1 jam perjalanan. Selain itu, bagi wisatawan yang memiliki hobi tracking naik gunung, Kudus memiliki tempat yang indah bagi kalangan para pendaki. Gunung yang memiliki puncak tertinggi ketinggian 1605 MDPL ini, terdapat beberapa puncak dan sangat layak untuk dijadikan destinationnya para pendaki. Banyak yang mengatakan ketinggian 1600mdpl an serasa 3000mdpl an, dan diantara banyak puncak yang terkenal dan sering dijadikan spot trek pendaki antara lain; Argo Jimbangan/Punuk Sapi, ini terletak di bukit paling timur yang terlihat seperti punuk sapi dan bisa menaiki dari Japan, dawe Kudus. ArgoWiloso, terletak disebelah barat punuk sapi dengan pemberangkatan dari Rejenu/air tiga rasa, untuk para pendaki yang ingin memburu sunrise puncak ini adalah tempat yang paling strategis untuk menikmati sunrise. Puncak 29, dengan pos pemberangkatan dari desa Rahtawu, pendaki bisa menikmati lautan awan dan laut utara jawa dengan sempurna disini. AtasAngin/Abiyoso, puncak paling barat gn. Muria ini memang strategis bagi para pendaki untuk bisa menikmati sunset dengan memulainya dari desa Rahtawu bawah. Dari potensi wisata kota Kudus, ketiganya memang telah membuat menjadi daya tarik kota Kudus disamping perkembangan ekonomi dan pembangunannya serta karena potensinyalah Kudus menjadi lebih terbangun dan terkenal.
Segala aspek potensi yang ada didalamnya membuat Kudus menjadi kian bermakna, segalanya tidak lepas dari campur tangan pemerintah yang telah mewujudkan harapan para pendahulu. 70 tahun Indonesia merdeka, 466 Kudus lahir dan terus berkembang untuk menembus perkembangan dunia. Dengan diimbangi pemanfaatan sumber daya manusia yang maksimal, serta pengkoordinasian birokrasi yang tepat oleh pemerintah akan membuat kota kretek menjadi terus terbangun oleh usaha dan kerjasama segenap pemerintah dan masyarakat. Selalu menghormati antar elemen masyarakat ditengah kembang kempisnya perekonomian yang sedang terjadi di Indonesia. Semoga segala aspek potensi yang dimiliki mampu mengarahkan menjadikan Kota Kudus untuk lebih membangun.
Komentar